Ibu yang Sering Sekali Terlupa

Sebagai seorang ibu, sungguh saya sering terlupa bahwa semua yang terjadi didalam rumah entah itu hal yang rumit ataukah hal sepele sekalipun itu sudah merupakan ketentuan dan takdir yang telah dituliskan oleh Alloh jauh jauh hari sebelum saya dilahirkan ke dunia. Tak ada satupun kejadian yang terlewat dari takdir yang telah ditetapkanNya.

Saya sungguh sering terlupa, jika apa yang telah ditakdirkan untuk saya jalani namun saya malah mengeluhkannya dengan omelan ala emak emak rempong, saya justru tidak akan mendapatkan pahal apa apa selain hanya lelah dan penat.

Saya sungguh sering terlupa, dengan keluhan dan omelan itu, saya sedang menunjukkan bahwa saya sebetulnya sedang tidak ikhlas melakukannya.
Saya sungguh sering terlupa, bahwa gelas yang jatuh, piring yang pecah, rumah yang diberantakin, telur yang dilempar, ketikan belum tersimpan yang terhapus anak, tangis anak bungsu saat rebutan mainan, dan berbagai kejadian heboh lainnya,  itu semua benar benar  telah dituliskan dan ditetapkan Allah untuk saya jalani, bukannya terjadi begitu saja secara kebetulan. Karena memang sesungguhnya tidak ada yang namanya kebetulan, yang ada, semua yang terjadi telah ditetapkan.
Saya sungguh sering terlupa, bahwa "kotoran" yang jatuh di lantai saat saya makan, anak yang ngompol saat saya sholat, makanan yang dilempar saat anak tantrum, itu juga sudah tertulis secara lengkap dan sempurna jauh sebelum mereka dilahirkan.
Saya sungguh sering terlupa, bahwa dengan mengomel, tidak ada keuntungan apapun yang saya dapatkan, pun tidak juga memberikan efek yang positif untuk anak anak.
Saya sungguh sering terlupa, daripada mengomel yang tak jelas, akan lebih baik dan berpahala jika saya mengatakan "Qaddarullaah", semua itu terjadi atas kehendak Alloh. Karena itulah tanda keikhlasan menerima takdirNya. Dan ucapan seperti itu juga akan menjadi teladan yang baik yang akan diduplikasi oleh anak anak.
Dan saya sungguh sering sekali terlupa, bahwa segala hal yang membuat saya kesal, tingkah polah anak yang membuat saya gundah, seharusnya bisa saya hadapi dengan lapang dada, saya bereskan dengan penuh suka rela, dan  saya selesaikan semua dengan tulus ikhlas.
Dengan begitu, insyaa Alloh pahalapun takkan terlewatkan.

Ya... begitulah yang seharusnya, meskipun saya masih sering terlupa, namun saya akan berusaha keras untuk selalu mengingatnya. Dan semoga Allah memudahkan segala pekerjaan saya dan kita para ibu rumah tangga, melapangkan dada saya dan kita para ibu yang sering kerepotan dan mengampuni dosa dosa saya dan kita  atas khilaf dan keterlupaan kita.

#CoretanLea

No comments: