Kepolosan Anak dan Kepolosan Orang Tua

Suatu siang saya dibuat ketawa oleh pertanyaan polos Rian, anak sulung saya.
"bu... hati itu bisa bergerak ngga? " tanyanya polos sambil nunjuk dada. Belum berubah mimik bengong saya, Rian lanjut bertanya sambil tetap nunjuk dada "Hati didalam sini bisa bicara ngga bu? bisa ngomong ngga?" (mungkin maksudnya punya mulut yg bs gerak2 gt kali ya..)
"engga bisa bergerak bang.. emang kenapa?" tanya saya heran
"kok ibu pernah nyuruh Rian membaca dalam hati???itu gimana??" celetuknya yg kemudian disusul oleh cekikikan saya.
Hmmm. jadi di bayangan anak kecil, membaca dalam hati itu hatinya punya mulut toh.. 😂
Baiklah... sini ibu kasih tau gimana maksudnya membaca dalam hati itu.


**********

Begitulah anak anak dengan segala kepolosan dalam berbicara, bertindak dan berpikir. Sangat wajar, karena memang otaknya baru mampu memikirkan hal2 yg sederhana. 
Yang kurang wajar itu (mau dibaca tidak wajar juga boleh hehe ) anak anak polos seperti wajarnya anak anak yang belum tamyiz yang otaknya belum terbentuk secara sempurna sehingga pemikiran merekapun masih sangat terbatas dan sederhana, namun harus menghadapi kondisi dimana orang tua menuntut anaknya utk bisa mengerti keadaan emosi orang tuanya yang mungkin saat itu sedang labil dan tidak terkuasai dengan baik, dan pada kenyataannya tidak  bisa terpenuhi oleh sang anak karena memang kemampuan berpikirnya belum sampai tahap itu.
Ujung ujungnya, orang tualah yang akhirnya ngomel sendiri.
Misal ketika anak rewel minta dibacakan buku, sang ibu ikut rewel dgn ocehan seperti misalnya..
"tolong lah ngertiin, ibu lagi capek, lagi sibuk, lagi ini, lagi itu bla bla bla...."
Padahal di pikiran anak dibawah 7 tahun, apa yg diminta harus didapat,apa yang dikehendaki harus dituruti,  tak peduli bagimanapun caranya.
atau,
Tatkala si bungsu minta ditemani main karena selalu diusik kakaknya sementara kerjaan sang ibu lagi nanggung, akhirnya ngomel..."ga liat ya ibu lagi nyuci piring banyak kayak gini? ngertiin lah dikit, jangan manja bla bla bla... "
Padahal dpikiran anak, kapanpun dia membutuhkan sang ortu, ortu harus selalu ada bagaimanapun keadaannya.
Inilah bentuk 'kepolosan' berpikir orang tua yang mungkin karena efek senioritas jadi maunya minta dimengerti ditengah kesibukannya.
Peran sebagai orang tua itu memang tidaklah mudah.. harus bisa memahami pola pikir dan tahap perkembngan anak serta siap sedia utk mengalah dan meninggalkan kesibukan untuk kemudian memenuhi permintaan anak yg memang sedang membutuhkan kehadiran, perhatian dan kasih sayang kita.
Yang mungkin pernah mengalami kejadian kejadian seperti ini, yuk kita sama sama berbenah jadi orang tua lebih mengerti dan memahami perkembangan emosi dan kemampuan anak.
Yang bisa mengerti proses perkembangan otak anak, bukan malah minta dimengerti oleh seorang anak kecil yang kemampuan berpikirnya masih sangat terbatas.
Yang mengerti keadaan emosi anak serta mengerti bagaimana mengontrol emosinya sehingga tidak menjadikan anak sebagai pelampiasan.
Dan yang mengerti bahwa tidak ada kata terlambat utk menjadi lebih baik.

*) ngomongin dan ngingetin diri sendiri ^^

#coretanLea  

1 comment:

calixtorabenberg said...

Casino Hotel Map & Directions - Mapyro
Find your way 속초 출장마사지 around the casino, find where everything is located with realtime driving 전주 출장샵 directions, 제천 출장샵 and track your speed. Use the 경기도 출장안마 live traffic updates 공주 출장안마 to